Mirota
adalah grup swalayan yang layak menyandang gelar tersebut, setidaknya
dalam lingkup keluarga saya. Sejak saya belum lahir hingga sekarang,
keluarga saya selalu dan selalu mempercayakan belanja pada swalayan ini,
seperti mottonya dahulu: "Rumah Belanja Terpercaya". Entah itu Mirota
Kampus Babarsari atau Simanjuntak, Gejayan atau Godean, sama saja,
semuanya menawarkan kepuasan dan kenyamanan. Itu yang saya rasakan.
Yang
jelas, barang-barang kebutuhan keluarga selalu tersedia di sana.
Merek-merek kesetiaan kami selalu terpajang di sana. Mulai dari sembako,
elektronik kecil-kecilan, alat listrik, sampai tusuk gigi tidak
ketinggalan. Ukuran tokonya yang tidak gede-gede amat, justru memudahkan
proses belanja dan jauh lebih cepat. Meski kalau tanggal muda harus
rela desak-desakan dan antrian minta ampun. Parkiran tenggelam oleh
kendaraan. Tapi yang patut diacungi jempol, parkiran di Mirota Babarsari
masih bertahan pada harga Rp 500. Kalaupun kita bayar Rp 1.000, pasti
dibalikin lagi Rp 500.
Mungkin memang tidak semua pegawainya
tersenyum lebar lebay dan menggunakan template kalimat yang sama pada
tiap pengunjung toko. Namun, mereka menunjukkan keseriusan dan ketulusan
dalam melayani pembeli. Sejauh ini, saya sama sekali belum pernah
dikecewakan oleh karyawan Mirota. Kecuali sekali, bapak saya, itupun
sebelnya sama satpam Mirota, yang kala itu lebay memperhatikan setiap
orang yang belanja seolah mau ngutil.
Harga-harga barang di
Mirota juga lebih murah dibandingkan swalayan lain. Bahkan selisihnya
mencapai Rp 5000 kalau dibandingkan dengan swalayan 24 jam yang menjamur
itu. Yang mahal di Mirota adalah jajanan pasar yang dijual tiap hari
Jumat. Selisihnya bisa lebih mahal berkali lipat. Tapi barang lain
memuaskan murahnya. Bahkan beberapa kali kasir--entah kenapa--malah
menghitung suatu barang lebih murah. Saya beli sikat seharga Rp 5000, eh
jadinya di nota cuma Rp 1.500. Atau salah masukin kode kali ya.
Yang
lebih legendaris, Mirota setiap tahun selalu mengadakan undian
berhadiah utama rumah. Saya dan keluarga termasuk setia mengisi kupon
walau belum menang-menang juga. Hingga hari ini saya masih setia belanja
apapun di swalayan mantap ini. Selama saya masih di Jogja, hingga anak
cucu lahir sepertinya pilihan belum akan berubah. Saya sendiri sudah
mencoba belanja di beberapa swalayan lain yang umumnya dari berbagai
waralaba terkenal itu. Rasanya tetap beda. Harganya sedikit lebih mahal.
Pelayanan dingin, atau kalaupun ramah sungguh dibuat-buat. Auranya lain
deh. Ya mungkin ini cuma soal kebiasaan saja. Mungkin kalau dari lahir
saya selalu nyemplung Carrefour, pendapat saya bakal beda juga.
No comments:
Post a Comment