Wednesday 21 November 2012

Lagi Suka Band Apa? Band Ajaib Ini!

Sejak sekitar dua tahun terakhir ini, saya punya pola tersendiri dalam mendengarkan musik. Tiap saya dapet album baru (entah mbajak, ngopy, atau beli CD), saya selalu mendengarkannya setiap hari selama satu bulan. Dampaknya tentu saja adalah hafal, dan kalau beruntung, saya akan cinta mati dengan album dan musisi tersebut. Makanya kemudian saya tampak tidak konsisten mencintai band tertentu. Maksudnya adalah, bisa jadi pada bulan Maret saya bilang suka banget sama The Trees and The Wild dan pada bulan Mei saya bilang suka banget sama The S.I.G.I.T. Kalau waktu SMA, saya akan jawab ADA Band. Itu dikarenakan saya kebetulan tengah getol mendengarkan mereka pada bulan tersebut. Kalau sebulan yang lalu Anda bertanya, mungkin saya bilang suka Efek Rumah Kaca karena itu adalah skripsi saya #eh. Yah, pada dasarnya saya suka banyak musisi dan tidak bisa menyebutkannya satu persatu. Yang ketinggalan saya sebut, bukan berarti saya tak cinta lagi.

Nah, kalau detik ini Anda tanya saya lagi suka band apa, mungkin saya akan jawab The Beatles. Band macam apa itu yang masih bisa nambah fans setelah bubar 42 tahun yang lalu? Hanya band keren tentunya. Sebenarnya saya sendiri sudah mengenal lagu-lagu band ini sejak kecil, minimal 'Yesterday' dan 'Hey Jude'. Waktu SMP, saya sering mendengar lagu mereka ditampilkan oleh ansambel musik anak-anak SMP. Bahkan waktu SMA, saya nekat mengaransemen 'Yesterday' buat tugas seni musik dan pak guru seni musik cuma berkomentar "terlalu rame musiknya". Waktu kuliah, barulah saya benar-benar mendengarkan seluruh albumnya dengan pola sebulan sealbum tadi. Saya mulai mendengarkannya kira-kira pada Juni 2011. Sayangnya saya mendengarkan albumnya berdasarkan urutan abjad, bukan tahun rilisnya, jadi agak random pemahaman perkembangan albumnya. Dimulai dari album 'A Hard Days Night', 'Abbey Road', 'Beatles for Sale', hingga bulan ini saya tengah mendengarkan 'Sgt. Pepper Lonely Hearts Club Band' yang kata pengamat adalah album naudzubillah kerennya. Jadi tinggal album 'The White Album', 'With The Beatles', dan 'Yellow Submarine' yang harus didengarkan biar saya dinyatakan khatam The Beatles.

Ya, dampaknya memang dahsyat sekali setelah mendengarkan mereka sejak tahun lalu. Saya tidak bisa menjelaskan secara detail bagaimana ajaibnya mereka karena saya hanya pengamat amatiran. Percayalah mereka memang ajaib dan genius. Tak ada yang menganggap penjualan album mereka yang tertinggi sepanjang sejarah itu tidak masuk akal, memang begitulah adanya. Band apa kalau bukan band hebat, sampai-sampai masuk kosakata dalam "Kamus Musik Kecil" terbitan Penerbit Alumni Bandung tahun 1983 punya bapak saya:

Beatles (The Beatles) (Ing.),
Band yang termashur di seluruh dunia dalam +/- tahun 1965. Terdiri dari 4 orang muda pemain musik berasal dari Liverpool (kota pelabuhan di Inggris). Instrumen-instrumennya: 1 gitar melodi, 1 gitar pengiring, 1 gitar bas, dan 1 drum set. Ciri-cirinya yang khas adalah: keempat-empat pemain The Beatles ini berambut panjang (gondrong) dan memainkan musiknya sambil menyanyi dan berjingkrak-jingkrak (menari?). Lagu dan iramanya (kebanyakan birama 4/4) juga khas lain daripada yang lain. Gaya dan lagu khas The Beatles inii sangat digemari oleh muda-mudi di seluruh dunia, sehingga mempengaruhi musik "pop" sampai dewasa ini. (Catatan: rombongan The Beatles ini pernah dianugerahi tanda-tanda jasa oleh Kerajaan Inggris). Musik alla The Beatles disebut juga "Beat".
Hosh...hosh...definisi yang puanjaaang...
Kamus itu menyebutkan rambut gondrong sebagai ciri khas. Hari gini mah rambut gondrong bukan ciri khas lagi. Lihatlah betapa hebatnya mereka sebagai trendsetter:


Rambut mereka yang kayak gitu masih ditiru anak-anak band zaman sekarang. Sampai-sampai kalau saya nontonin video klip mereka malah berasa seperti band masa kini yang sok bergaya jadul dengan konsep video BW. Bahkan saya sampai lupa kalau John Lennon dan George Harrison  sudah meninggal dunia.

Yap, saat itu cuma mereka yang rambutnya setengah messy setengah rapi seperti itu. Adik saya menyebutnya drongkit alias gondrong dikit (dan cowok drongkit itu keren sekali lho, beneran!). Sebagian besar orang pada masa gaya rambut mereka seperti itu adalah seperti ini:
 

Sebagian besar gaya rambut orang-orang waktu adalah cepak, belah pinggir, plus klimis gilak!
Hmm, dan fans mereka dari kalangan kaum hawa gak kalah lho sama ELF-nya Super Junior:


Kalau saya sih, gak berencana pengen ketemu sih, Inggris jauh banget sodara-sodara. Kalau anak sekarang merengek pengen ketemu Justin Bieber, paling-paling tanggapan orang adalah: "Ngimpi aje lu." Sementara kalau saya mau ketemu The Beatles lengkap ya jawabannya paling: "Bakar kemenyan aja lu." Beginilah nasib penggemar yang baru ngefans setelah bandnya bubar sebelum bapak ibu saya nikah. Mereka adalah salah satu band yang bikin saya pengen naik mesin waktu. Tapi maaf buanget nget saya belum beli karya aslinya, konon boxset seluruh albumnya ada di Popeye dengan harga jutaan

Okay, segini dulu, tunggu tulisan saya selanjutnya tentang band ajaib ini

No comments:

Post a Comment