Sejak sekitar dua tahun terakhir ini, saya punya pola tersendiri dalam
mendengarkan musik. Tiap saya dapet album baru (entah mbajak, ngopy,
atau beli CD), saya selalu mendengarkannya setiap hari selama satu
bulan. Dampaknya tentu saja adalah hafal, dan kalau beruntung, saya akan
cinta mati dengan album dan musisi tersebut. Makanya kemudian saya
tampak tidak konsisten mencintai band tertentu. Maksudnya adalah, bisa
jadi pada bulan Maret saya bilang suka banget sama The Trees and The
Wild dan pada bulan Mei saya bilang suka banget sama The S.I.G.I.T.
Kalau waktu SMA, saya akan jawab ADA Band. Itu dikarenakan saya
kebetulan tengah getol mendengarkan mereka pada bulan tersebut. Kalau
sebulan yang lalu Anda bertanya, mungkin saya bilang suka Efek Rumah
Kaca karena itu adalah skripsi saya #eh. Yah, pada dasarnya saya suka
banyak musisi dan tidak bisa menyebutkannya satu persatu. Yang
ketinggalan saya sebut, bukan berarti saya tak cinta lagi.
Nah,
kalau detik ini Anda tanya saya lagi suka band apa, mungkin saya akan
jawab The Beatles. Band macam apa itu yang masih bisa nambah fans
setelah bubar 42 tahun yang lalu? Hanya band keren tentunya. Sebenarnya
saya sendiri sudah mengenal lagu-lagu band ini sejak kecil, minimal
'Yesterday' dan 'Hey Jude'. Waktu SMP, saya sering mendengar lagu mereka
ditampilkan oleh ansambel musik anak-anak SMP. Bahkan waktu SMA, saya
nekat mengaransemen 'Yesterday' buat tugas seni musik dan pak guru seni
musik cuma berkomentar "terlalu rame musiknya". Waktu kuliah, barulah
saya benar-benar mendengarkan seluruh albumnya dengan pola sebulan
sealbum tadi. Saya mulai mendengarkannya kira-kira pada Juni 2011.
Sayangnya saya mendengarkan albumnya berdasarkan urutan abjad, bukan
tahun rilisnya, jadi agak random pemahaman perkembangan albumnya.
Dimulai dari album 'A Hard Days Night', 'Abbey Road', 'Beatles for
Sale', hingga bulan ini saya tengah mendengarkan 'Sgt. Pepper Lonely
Hearts Club Band' yang kata pengamat adalah album naudzubillah kerennya.
Jadi tinggal album 'The White Album', 'With The Beatles', dan 'Yellow
Submarine' yang harus didengarkan biar saya dinyatakan khatam The
Beatles.
Ya, dampaknya memang dahsyat sekali setelah mendengarkan
mereka sejak tahun lalu. Saya tidak bisa menjelaskan secara detail
bagaimana ajaibnya mereka karena saya hanya pengamat amatiran.
Percayalah mereka memang ajaib dan genius. Tak ada yang menganggap
penjualan album mereka yang tertinggi sepanjang sejarah itu tidak masuk
akal, memang begitulah adanya. Band apa kalau bukan band hebat,
sampai-sampai masuk kosakata dalam "Kamus Musik Kecil" terbitan Penerbit
Alumni Bandung tahun 1983 punya bapak saya:
Beatles (The Beatles) (Ing.),
Band
yang termashur di seluruh dunia dalam +/- tahun 1965. Terdiri dari 4
orang muda pemain musik berasal dari Liverpool (kota pelabuhan di
Inggris). Instrumen-instrumennya: 1 gitar melodi, 1 gitar pengiring, 1
gitar bas, dan 1 drum set. Ciri-cirinya yang khas adalah: keempat-empat
pemain The Beatles ini berambut panjang (gondrong) dan memainkan
musiknya sambil menyanyi dan berjingkrak-jingkrak (menari?). Lagu dan
iramanya (kebanyakan birama 4/4) juga khas lain daripada yang lain. Gaya
dan lagu khas The Beatles inii sangat digemari oleh muda-mudi di
seluruh dunia, sehingga mempengaruhi musik "pop" sampai dewasa ini.
(Catatan: rombongan The Beatles ini pernah dianugerahi tanda-tanda jasa
oleh Kerajaan Inggris). Musik alla The Beatles disebut juga "Beat".Hosh...hosh...definisi yang puanjaaang...
Kamus
itu menyebutkan rambut gondrong sebagai ciri khas. Hari gini mah rambut
gondrong bukan ciri khas lagi. Lihatlah betapa hebatnya mereka sebagai
trendsetter:
Rambut
mereka yang kayak gitu masih ditiru anak-anak band zaman sekarang.
Sampai-sampai kalau saya nontonin video klip mereka malah berasa seperti
band masa kini yang sok bergaya jadul dengan konsep video BW. Bahkan
saya sampai lupa kalau John Lennon dan George Harrison sudah meninggal
dunia.
Yap, saat itu cuma mereka yang rambutnya setengah messy setengah
rapi seperti itu. Adik saya menyebutnya drongkit alias gondrong dikit
(dan cowok drongkit itu keren sekali lho, beneran!). Sebagian besar
orang pada masa gaya rambut mereka seperti itu adalah seperti ini:
Sebagian besar gaya rambut orang-orang waktu adalah cepak, belah pinggir, plus klimis gilak!
Hmm, dan fans mereka dari kalangan kaum hawa gak kalah lho sama ELF-nya Super Junior:
Kalau
saya sih, gak berencana pengen ketemu sih, Inggris jauh banget
sodara-sodara. Kalau anak sekarang merengek pengen ketemu Justin Bieber,
paling-paling tanggapan orang adalah: "Ngimpi aje lu." Sementara kalau
saya mau ketemu The Beatles lengkap ya jawabannya paling: "Bakar
kemenyan aja lu." Beginilah nasib penggemar yang baru ngefans setelah
bandnya bubar sebelum bapak ibu saya nikah. Mereka adalah salah satu
band yang bikin saya pengen naik mesin waktu. Tapi maaf buanget nget
saya belum beli karya aslinya, konon boxset seluruh albumnya ada di Popeye dengan harga jutaan
Okay, segini dulu, tunggu tulisan saya selanjutnya tentang band ajaib ini
No comments:
Post a Comment