Perhatian:
Ini
ayam dalam artian sebenarnya. Binatang ovipar berkaki dua. Bukan ayam
yang sudah rasa bawang atau yang berkeliaran di kampus.
Sebelumnya
saya mau bercerita tentang kejadian yang saya alami kemarin. Pagi
kemarin saya berniat hendak ke perpustakaan, numpang donlot sebentar
sebelum bekerja. Tepat di sebelah barat Grha Sabha Pramana, saya
mengendarai sepeda motor menuju perpustakaan dengan posisi gigi tiga.
Kecepatan sedang pastinya. Sekitar dua meter di depan saya, ada sepeda
motor juga. Dengan kecepatan yang setara, dan yang duduk di atas sepeda
motor tampaknya punya ikatan pacaran. Tampak dari kecepatan sepeda motor
yang sedang dan sambil mengobrol #soktau. Saya pun bermaksud
mendahului. Tanpa tanda dan isyarat apalagi surat undangan, mendadak
masnya belok kanan dan terjadilah tubrukan yang konyol tapi patut
disyukuri. Patut disyukuri karena baik saya maupun masnya tidak ada yang
jatuh menggelepar. Kalau cowok sih biasa ya jaga keseimbangan kendaraan
dalam keadaan genting. Tapi saya agak luar biasa juga pagi itu,
sehingga meski sempoyongan saya tetap 'cool' tanpa terjatuh.
Dalam
hal ini sebenarnya jelaslah masnya yang bersalah. Boleh tanya Pak
Satpam GSP yang berkumis sebagai saksi. Pertama dia belok tanpa lampu
sein, tanpa lambaian tangan, dan tanpa tengok ke belakang. Entah apakah
mesin sepeda motor saya terlalu halus suaranya sampai gak nyadar. Kedua,
setahu saya tidak boleh ada kendaraan melaju dari barat ke timur
melewati lobby bawah GSP. Maka saya pun tidak berpikir masnya akan belok
kanan tapi ternyata takdir berkata lain.
Hmm, ya sudah. Karena
kejadian itu, saya jadi ingat ayam. Bukan bermaksud menyamakan ayam
dengan masnya sih. Hanya saja, kejadian serupa bisa terjadi bila Anda
tidak memahami jalan pikiran ayam. Ketahuilah bahwa menurut riset
kecil-kecilan saya, pemikiran ayam itu kebalik sodara-sodara. Sekarang
silakan diamati, hanya segelintir ayam pintar saja yang minggir ke arah
yang benar ketika kita melintas dengan kendaraan. Sebagian besar ayam
justru menjemput bahaya ketika kita melintas. Misalnya di sebuah gang,
kita berkendara di tengah gang tersebut. Ada ayam di sisi kanan gang.
Mengetahui kita melintas, umumnya ayam mendadak panik dan justru karena
panik itu si ayam malah menyeberang ke tepi kiri gang. Kalau rem Anda
gak yahud, siap-siap ucapkan innalillahi. Padahal kalau si ayam bisa
memanage kepanikan, dia cukup berjalan cool saja di sisi kanan gang.
Ngapain nyebrang? (analisis ngawur).
Kisah tersebut saya ambil
dari kejadian nyata yang saya alami sendiri. Saya betul-betul melindas
ayam yang mendadak nyebrang. Tapi untungnya saya ngelindes ayam ajaib.
Pasca dilindas, doi bangun lagi meski pincang-pincang.
Yah, ini
sekilas info saja buat teman-teman yang kebetulan sering bertemu
sekumpulan ayam di jalan. Apalagi kalau itu adalah anak-anak ayam
bersama induknya. Kejadiannya bisa lebih rumit karena induk ayam pasti
marah dan menghalalkan segala cara untuk melukai Anda. Yaa, walopun
paling banter kejepit paruhnya aja sih.
Sebenarnya yang juga tak
kalah bahaya adalah jalanan dengan tulisan "Hati-hati Banyak Anak-anak!"
Mau sebener apapun argumen Anda, kalau Anda terlibat kecelakaan dengan
anak-anak, siap-siap untuk selalu jadi yang bersalah ;)
Originally posted on May 11th 2012
No comments:
Post a Comment