Wednesday 21 November 2012

Hati-hati Banyak Ayam-ayam!

Perhatian:
Ini ayam dalam artian sebenarnya. Binatang ovipar berkaki dua. Bukan ayam yang sudah rasa bawang atau yang berkeliaran di kampus.

Sebelumnya saya mau bercerita tentang kejadian yang saya alami kemarin. Pagi kemarin saya berniat hendak ke perpustakaan, numpang donlot sebentar sebelum bekerja. Tepat di sebelah barat Grha Sabha Pramana, saya mengendarai sepeda motor menuju perpustakaan dengan posisi gigi tiga. Kecepatan sedang pastinya. Sekitar dua meter di depan saya, ada sepeda motor juga. Dengan kecepatan yang setara, dan yang duduk di atas sepeda motor tampaknya punya ikatan pacaran. Tampak dari kecepatan sepeda motor yang sedang dan sambil mengobrol #soktau. Saya pun bermaksud mendahului. Tanpa tanda dan isyarat apalagi surat undangan, mendadak masnya belok kanan dan terjadilah tubrukan yang konyol tapi patut disyukuri. Patut disyukuri karena baik saya maupun masnya tidak ada yang jatuh menggelepar. Kalau cowok sih biasa ya jaga keseimbangan kendaraan dalam keadaan genting. Tapi saya agak luar biasa juga pagi itu, sehingga meski sempoyongan saya tetap 'cool' tanpa terjatuh.

Dalam hal ini sebenarnya jelaslah masnya yang bersalah. Boleh tanya Pak Satpam GSP yang berkumis sebagai saksi. Pertama dia belok tanpa lampu sein, tanpa lambaian tangan, dan tanpa tengok ke belakang. Entah apakah mesin sepeda motor saya terlalu halus suaranya sampai gak nyadar. Kedua, setahu saya tidak boleh ada kendaraan melaju dari barat ke timur melewati lobby bawah GSP. Maka saya pun tidak berpikir masnya akan belok kanan tapi ternyata takdir berkata lain.

Hmm, ya sudah. Karena kejadian itu, saya jadi ingat ayam. Bukan bermaksud menyamakan ayam dengan masnya sih. Hanya saja, kejadian serupa bisa terjadi bila Anda tidak memahami jalan pikiran ayam. Ketahuilah bahwa menurut riset kecil-kecilan saya, pemikiran ayam itu kebalik sodara-sodara. Sekarang silakan diamati, hanya segelintir ayam pintar saja yang minggir ke arah yang benar ketika kita melintas dengan kendaraan. Sebagian besar ayam justru menjemput bahaya ketika kita melintas. Misalnya di sebuah gang, kita berkendara di tengah gang tersebut. Ada ayam di sisi kanan gang. Mengetahui kita melintas, umumnya ayam mendadak panik dan justru karena panik itu si ayam malah menyeberang ke tepi kiri gang. Kalau rem Anda gak yahud, siap-siap ucapkan innalillahi. Padahal kalau si ayam bisa memanage kepanikan, dia cukup berjalan cool saja di sisi kanan gang. Ngapain nyebrang? (analisis ngawur).

Kisah tersebut saya ambil dari kejadian nyata yang saya alami sendiri. Saya betul-betul melindas ayam yang mendadak nyebrang. Tapi untungnya saya ngelindes ayam ajaib. Pasca dilindas, doi bangun lagi meski pincang-pincang.

Yah, ini sekilas info saja buat teman-teman yang kebetulan sering bertemu sekumpulan ayam di jalan. Apalagi kalau itu adalah anak-anak ayam bersama induknya. Kejadiannya bisa lebih rumit karena induk ayam pasti marah dan menghalalkan segala cara untuk melukai Anda. Yaa, walopun paling banter kejepit paruhnya aja sih.

Sebenarnya yang juga tak kalah bahaya adalah jalanan dengan tulisan "Hati-hati Banyak Anak-anak!" Mau sebener apapun argumen Anda, kalau Anda terlibat kecelakaan dengan anak-anak, siap-siap untuk selalu jadi yang bersalah ;)


Originally posted on May 11th 2012

No comments:

Post a Comment