Saturday 25 May 2013

Kenapa Inggris?







Saya lupa kapan tepatnya mulai jatuh cinta dengan Inggris. Terserah deh Pak Karno mau main linggis karena saya suka Inggris. Tak ada yang salah dengan kekaguman terhadap bangsa lain selama tidak lupa identitas diri sendiri. Walaupun saya juga tak menjamin identitas saya terjaga. Namun karena ‘cinta tanah air’ diajarkan dalam Islam, baiklah, saya akan tetap cinta Indonesia. Terlepas dari itu, sebagai manusia kita juga harus saling mengenal bukan? Biar tetap gaul, tidak kolot, dan punya pengalaman baru.

Nah, Inggris untuk sementara ini adalah satu-satunya negara yang berencana saya kunjungi. Entah dengan cara apa, suatu hari saya akan ke sana. Dengan uang sendiri atau uang orang lain. Saya percaya bahwa untuk mencapai tujuan saya harus melewati beberapa tahap. Entahlah tahapannya apa, saya akan jalani. 

Suatu hari, ketika saya mendaratkan kaki di negara yang bahasanya dipakai orang di seluruh dunia ini, saya akan melakukan hal-hal menyenangkan. Sebagian mungkin menyenangkan buat saya saja, tidak buat Anda, hahaha. Apa saja memangnya? Hal-hal menyenangkan inilah yang membuat saya menyukai Inggris: 

1. Aksen khas. 

Teman saya yang kuliah pendidikan bahasa Inggris, pernah menyarankan agar saya melupakan saja aksen khas bahasa Inggris asli alias british english. Katanya, hari ini hampir tak ada lagi orang di seluruh dunia yang bicara dengan aksen british kecuali orang Inggris sendiri. Namun saya tak peduli. 

Bagi saya, cara bicara mereka sangat memaksa saya bilang bahwa mereka seksi. Meski mungkin orang lain mengumpat karena gaya bicara mereka yang terkesan malas bunyi ketika bernyanyi, terseret-seret, dan intonasi meliuk-liuk, bagi saya justru hal-hal itulah yang membuat saya terobsesi mempelajari cara mereka bicara. Saya bisa asyik sendiri hanya dengan mendengar mereka memusnahkan huruf ‘r’ di akhir kata. Dan itu masih sebagian kecil saja dari keseluruhan aksen khas mereka. Belum lagi ada banyak makna kata yang berbeda dengan bahasa Inggris yang biasa digunakan.



Jadi, ketika nanti saya berkesempatan mengunjungi Inggris dan berinteraksi dengan penduduk lokal, saya akan langsung jadi pendengar yang baik dan melongo terpana. Saya cuma akan bilang, “you give me everything just by speaking… 

2. Musik populer. 

Ya, band dan penyanyi dari Inggris adalah: bagus, bagus, dan bagus. Negara ini adalah pencetak musisi hebat kelas dunia. Musik populer hingga saat ini merupakan salah satu ekspor utama Inggris dalam bidang budaya. Musik populer dari negara ini mampu menjadi penyeimbang dominasi musik populer dari Amerika Serikat terutama semenjak terjadinya British Invasion dalam industri musik yang ditandai dengan bertenggernya single The Beatles di puncak chart negeri Paman Sam pada tahun 1964. 

Dan sekarang katanya ada British Invasion kedua yang ditandai dengan disambutnya One Direction oleh publik Amerika secara sangar. Banyak orang kemudian menyebut-nyebut peristiwa ini mengulang British Invasion pada dekade 1960-an. Tapi tapi tapiii, ya sudahlah ya, lupakan saja! 







The Beatles, Blur, Gorillaz, Arctic Monkeys, Oasis, Elton John, The Cure, Queen, Radiohead, The Rolling Stones, Coldplay, Muse, Camera Obscura, Keane, Gareth Gates, Deep Purple, Dido, James Blunt, Robbie Williams, Adele, Blue, dan buanyaaak lagi yang akan terngiang di telinga saya ketika melihat atau mendengar kata Inggris. Saya mulai khawatir, jangan-jangan saya mengagumi para musisi ini karena aksen menyanyi (lagi-lagi).




3. Dunia buku dan tulisan.

Selain gudang musik, Inggris juga surga buku. Sebagai orang yang pernah dua kali gagal mendapatkan pekerjaan di penerbitan (colong curhat), saya justru makin menceburkan diri dalam dunia buku. Dan Inggris adalah tujuan yang tepat. Indonesia tercinta pun ternyata banyak belajar industri kreatif dari negara yang pernah menjajahnya sebentar. Kini Indonesia dan Inggris merupakan dua negara di dunia yang mengelola industri kreatif di tingkat kementerian. 

Jeng…jeng…dan sektor penerbitan adalah salah satu penyumbang terbesar ekspor industri kreatif Inggris. Betapa penduduk negara ini pasti pintar-pintar, gemar menulis dan membaca. Mungkin harga buku di sana lebih murah daripada makanan. 







“Do you like book?” “More than food.” Mungkin bakal begitu jawabannya.

Kita tentunya juga tak menampik bahwa J.R.R Tolkien, Ian Fleming, Roald Dahl, hingga J.K Rowling berasal dari Inggris. Hawa-hawa literasi pasti terhirup sejuk di sana. 

4. Rumah bata tanpa cat dan ikon unik lainnya. 

Salah satu hal yang mungkin sebenarnya tidak terlalu khas tetapi membuat saya mengingat Inggris adalah bangunan dari batu bata tanpa cat yang membawa kesan kuno. Saya ingin berjalan-jalan mengelilingi gedung-gedung dan rumah-rumah seperti ini. 




Ada banyak hal lain di mana saya akan mengabadikan diri bersamanya, mulai dari plang kereta bawah tanah London Underground, sampai boks telepon umum. Bentuk unik yang terus dipertahankan ini kemudian membuat seseorang berteriak “Inggris!” ketika melihatnya.











6. Madame Tussauds.

Memang betul Madame Tussauds juga ada di Hongkong dan Bangkok. Lalu kenapa musti jauh-jauh ke Inggris? Ya, karena museum lilin legendaris ini pertama kali dibangun di Inggris meski Marie Tussauds adalah orang Prancis. Jadi rasanya tidak afdol kalau kaki menginjak Inggris tapi tidak mampir ke sini.




Hmm, ya! Jadi sejak saya menjadi beatlemania, saya pun menambahkan lagi satu cita-cita selain naik haji yakni berfoto bersama patung lilin The Beatles di Madame Tussauds (yang di Inggris). Karena, semenjak John Lennon tewas ditembak oleh Mark David Chapman, kita tidak bisa lagi minta foto bareng mereka berempat secara lengkap. Satu-satunya jalan untuk bisa berfoto bersama keempat pria Liverpool ini adalah di Madame Tussauds. Dengan satu catatan, mereka tidak bisa gerak dan bicara.

Demikianlah hal-hal menyenangkan yang membuat saya berniat pergi ke Inggris. Kita tunggu saja postingan ajaib ketika saya sudah menginjakkan kaki di sana. Semoga blogspot masih eksis lah ya di masa depan. Sampai jumpa, saya mau menabung dulu buat beli tiket penerbangan langsung, visa piknik, paspor, dan uang jajan. 

Atau ada yang tidak tega saya menabung cuma buat pergi ke Inggris? Kesempatan terbuka lebar untuk memberikan penawaran halal bin masuk akal. Asal ada jaminan makan tiga kali sehari, mandi, tidur, dan salat di Inggris selama minimal satu bulan, saya siap! :D         
 

Sumber gambar:
http://albumoriented.files.wordpress.com/2013/01/140-hairy-heart-01.gif
http://letstip.com/app/webroot/uploads/UK%20vs%20US%20English_Part%20II.jpg
http://i.imgur.com/vqBhk.png
http://www.pello.co.uk/images/blog/music-map-great-british-bands-art-by-pello.gif
http://opinibuku.files.wordpress.com/2011/01/i-love-book.jpg
http://inquisitiverobin.com/wp-content/uploads/2009/07/british-house.jpg
http://libcom.org/files/images/library/London-Underground1.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb...jpg
http://travel.smart-guide.net/wp-content/uploads/2009/08/The-Beatles-at-Madam-Tussaud-in-London.jpg